Jumat, 17 Januari 2020

7 Candi yang ada di Jawa Barat yang bikin orang Nagih Kesini


Candi di Jawa Barat
Meskipun Jawa Barat tercatat sebagai wilayah di Indonesia yang memiliki candi lumayan banyak, namun umumnya masyarakat di Jawa Barat tidak terlalu memperhatikan atau bahkan kurang menjaga peninggalan kuno situs-situs bersejarah. Untuk anda yang ingin mengetahui nama candi di provinsi Jawa Barat yang merupakan benda peninggalan bersejarah jaman dahulu atau bahkan candi yang baru dibuat bertujuan sebagai tempat ibadah. Berikut adalah daftar nama-nama candi di provinsi Jawa Barat :
1. Candi Bojong Menje
Candi Bojong MenjeCandi Bojong menje atau yang lebih dikenal di masyarakat sebagai Situs Rancaekek, merupakan komplek peninggalan purbakala yang diduga oleh para arkeologi merupakan peninggalan masa pra-Islam di Jawa Barat yang terletak di Dusun Bojongmenje, Kalurahan Cangkuang, Kecamatan Rancaekek, Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat. Situs Bojong menje terletak di dekat kawasan industri di daerah Bandung sehingga keberadaan dari situs ini dapat terancam.
Pada bulan Agustus tahun 2002, secara tidak sengaja seorang warga di Kampung Bojong menje, Desa Cangkuang, Kecamatan Rancaekek yang hendak mencari tanah guna untuk menggaruk sebuah gang yang tanahnya tidak rata, warga tersebut menemukan sebuah rongga di dalam tanah yang di sekelilingnya terdapat sebuah tumpukan batu yang tertata sangat rapi. Penemuan dari tumpukan batu tersebut akhirnya diputuskan oleh para arkeologi sebagai bagian dari suatu candi, semenjak saat itu dilokasi tersebut dilakukan ekskavasi oleh para arkeologi untuk penemuan dan penelitian lebih lanjut di candi tersebut.
2. Candi Cangkuang
Candi CangkuangCandi Cangkuang adalah sebuah Candi Hindu di Indonesia yang terdapat di Kampung Pulo, wilayah Cangkuang, Kecamatan Leles, Garut, Jawa Barat. Candi Cangkuang juga yang pertama kali ditemukan di Tatar Sunda serta merupakan satu-satunya candi Hindu di Tatar Sunda. Candi ini terletak bersebelahan dengan makam yang sangat bersejarah yaitu Embah Dalem Arief Muhammad, sebuah makam kuno pemuka agama Islam yang dipercaya oleh warga setempat sebagai leluhur penduduk Desa Cangkuang.
Candi Cangkuang pertama kali ditemukan pada tahun 1966 oleh tim peneliti Harsoyo dan Uka Tjandrasasmita berdasarkan dari laporan Vorderman dalam buku yang dia tulis “Notulen Bataviaasch Genotschap” terbitan tahun 1893 mengenainya adanya sebuah arca yang rusak serta makam kuno di bukit Kampung Pulo, Leles yang tertulis di dalam buku itu. Makam dan arca Syiwa yang dimaksud dalam buku itu memang diketemukan oleh tim peneliti Harsoyo dan Uka Tjandrasasmita.
3. Candi Jiwa
Candi JiwaSejarah Candi Jiwa yang ditemukan di kompleks situs Batujaya seperti candi Jiwa, struktur bagian atas dari candi ini menunjukkan bentuk dari sebuah bunga padma (bunga teratai). Pada bagian tengah dari candi ini terdapat sebuah denah yang dibuat dengan struktur melingkar yang sepertinya adalah bekas stupa atau lapik patung Buddha. Pada candi ini tidak ditemukan adanya sebuah tangga, sehingga wujudnya mirip dengan stupa atau arca Buddha di atas dari bunga teratai tersebut. Seperti sebuah teratai yang sedang berbunga mekar dan terapung di atas air. Bentuk seperti yang ada di bangunan candi ini adalah unik dan belum pernah ditemukan di candi yang ada di Indonesia.
4. Percandian Batujaya
Percandian BatujayaCandi di Jawa Barat selaanjutnya adalah kompleks percandian batujaya. Kompleks Percandian Batujaya adalah sebuah kompleks sisa-sisa dari Candi Budha di Indonesia yang terletak di dua kecamatan yaitu Kecamatan Batujaya dan Kecamatan Pakisjaya, Kabupaten Karawang, Provinsi Jawa Barat. Situs ini disebut oleh masyarakat sebagai percandian karena terdiri dari sekumpulan candi yang tersebar di beberapa titik.
Situs kompleks percandian Batujaya pertama kali diteliti oleh tim arkeologi Fakultas Sastra Universitas Indonesia (sekarang disebuat oleh orang-orang adalah Fakultas Ilmu Budaya UI) pada tahun 1984. Mereka meneliti berdasarkan laporan tentang adanya penemuan benda-benda purbakala oleh warga setempat, di sekitar gundukan-gundukan tanah di tengah-tengah sawah. Gundukan-gundukan ini oleh penduduk setempat disebut sebagai onur atau unur dan dikeramatkan oleh warga sekitar.
5. Situs Cibuaya
Situs CibuayaSitus Percandian Cibuaya merupakan sebuah komplek beberapa bangunan dan merupakan peninggalan purbakala di Kecamatan Cibuaya, Kabupaten Karawang, Provinsi Jawa Barat. Berdasarkan dari penemuan arca Wisnu dan lingga, para ahli berpendapat bahwa situs ini merupakan lokasi dari percandian Hindu pada masa lampau.
Arca Wisnu ditemukan oleh para ahli di Desa Cibuaya pada sekitar tahun 1951 (Wisnu 1) dan 1957 (Wisnu 2), serta tahun 1977 (Wisnu 3) merupakan awal dari ditemukannya Situs Cibuaya oleh para arkeolog. Dengan ditemukannya arca, para arkeolog berpendapat tentang adanya sebuah bangunan suci dan juga sisa pemukiman masyarakat pendukung bangunan suci tersebut di percandian Cibuaya.
6. Situs Karangkamulyan
Situs KarangkamulyanCandi di Jawa Barat selanjutnya adalah situs karangkamulyan. Situs Karangkamulyan adalah sebuah situs peninggalan purbakala yang sangat bersejarah dan sebuah situs arkeologi yang terletak di Desa Karangkamulyan, Cijeungjing, Ciamis, Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Situs ini merupakan sebuah peninggalan dari zaman kekuasaan Kerajaan Galuh yang bercorak Hindu-Buddha.
Legenda dari situs Karangkamulyan adalah berkisah tentang Ciung Wanara yang ada hubungannya dengan Kerajaan Galuh. Cerita ini banyak dibumbui dengan sebuah kisah kepahlawanan yang luar biasa dari Ciung Wanara seperti kesaktian dan keperkasaan yang dimilikinya dan tidak dimiliki oleh orang biasa namun hanya dimiliki oleh Ciung Wanara.
7. Situs Gunung Padang
Situs Gunung PadangSitus Gunung Padang merupakan sebuah situs prasejarah peninggalan dari kebudayaan Megalitikum di Jawa Barat. Gunung padang tepatnya terletak di perbatasan Dusun Gunungpadang dan Panggulan, Desa Karyamukti, Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur. Luas kompleks dari Gunung Padang kurang lebih 900 m², terletak pada ketinggian 885 m dpl, dan areal situs ini sekitar 3 ha, menjadikannya sebagai kompleks punden berundak terbesar di Asia Tenggara. Fungsi situs Gunung padang diperkirakan oleh peneliti sebagai tempat pemujaan bagi masyarakat yang bermukim di sekitar Gunungpadang pada sekitar 2000 tahun SM.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar